I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara
umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu
dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor
yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika
suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit (Purnomo, 2008).
Kalorimeter
adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor atau energi panas. Kalor
adalah suatu energi panas suatu zat yang dapat diukur dengan alat
termometer dengan perantara air yang telah didihkan. Kalor jenis suatu
benda memiliki masa yang berbeda-beda tergantung pada energi panas yang
dimiliki oleh benda tersebut. Perpindahan Kalor dipelajari sebagai
sebuah mata kuliah di beberapa jurusan dalam bidang teknik. Panas dalam
bahasa Indonesia bisa mengandung dua arti, satu berarti kata sifat dan
yang lain berarti kata benda, sedangkan Kalor sudah pasti kata benda.
Definisi sederhana menyatakan Perpindahan Kalor adalah ilmu yang
mempelajari perpindahan kalor dari satu system ke system lain dengan
berbagai aspek yang menjadi implikasinya (Koestoer, 2008).
Perpindahan
kalor atau heat transfer ialah ilmu yang mempelajari perpindahan energi
yang terjadi karena adanya perbedaan suhu antara benda atau material.
Dasar termodinamika telah kita ketahui bahwa energi yang pindah itu
dinamakan kalor atau panas (heat) (Holman, 2006).
Secara
alami, panas selalu mengalir dari benda bersuhu tinggi kebenda yang
bersuhu lebih rendah, tetapi tidak perlu dari benda berenergi termis
banyak kebenda berenergi termis lebih sedikit.
Kalor
adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang
menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor
berbeda dengan suhu, karena suhu adalah ukuran dalam satuan derajat
panas. Kalor merupakan suatu kuantitas atau jumlah panas baik yang
diserap maupun dilepaskan oleh suatu benda. Dari sisi sejarah kalor
merupakan asal kata caloric ditemukan oleh ahli kimia perancis yang
bernama Antonnie laurent lavoiser (1743 – 1794). Kalor memiliki satuan
Kalori (kal) dan Kilokalori (Kkal). 1 Kal sama dengan jumlah panas yang
dibutuhkan untuk memanaskan 1 gram air naik 1 derajat celcius (Akbar,
2010).
Kalor
didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara
umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu
dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor
yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika
suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit. Dari hasil percobaan
yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu
benda(zat) bergantung pada 3 faktor yaitu massa zat, jenis zat (kalor
jenis), perubahan suhu (Purnomo, 2008).
B. TujuanTujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui konversi satuan suhu dari beberapa skala dan mengetahui titik didih.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Suhu
Suhu
adalah besaran yang menyatakan derajat panas suatu benda. Sifat
termometrik adalah sifat-sifat benda yang bisa berubah akibat adanya
perubahan suhu. Termometer adalah alat untuk mengukur suhu suatu benda
(Purnomo, 2008).
Termometer
zat cair: menggunakan prinsip bahwa zat cair akan memuai jika
dipanaskan. Termometer Bimetal: menggunakan prinsip bahwa logam akan
memuai jika dipanaskan. Termometer Hambatan: menggunakan prinsip bahwa
bila seutas kawat dipanaskan, hambatan listriknya akan bertambah.
Termokopel: pemuain antara dua logam yang kedua ujungnya disentuhkan
akan menghasilkan GGL. Termometer Gas: sejumlah gas yang dipanaskan dan
volumenya tetap maka tekanannya bertambah. Pyrometer: mengukur
intensitas radiasi yang dipancarkan oleh benda yang sangat panas
(Purnomo, 2008).
Perbandingan Skala Termometer
Perbandingan
ini digunakan untuk mengkonversikan suhu suatu skala kedalam beberapa
skala lainnya yang sesuai dengan Standar Internasional (SI), sehingga
dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan kita.
B. Kalor
Secara
umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu
dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor
yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika
suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit (Purnomo, 2008).
Kalorimeter
adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor atau energi panas. Kalor
adalah suatu energi panas suatu zat yang dapat diukur dengan alat
termometer dengan perantara air yang telah didihkan. Kalor jenis suatu
benda memiliki masa yang berbeda-beda tergantung pada energi panas yang
dimiliki oleh benda tersebut. Perpindahan Kalor dipelajari sebagai
sebuah mata kuliah di beberapa jurusan dalam bidang teknik. Panas dalam
bahasa Indonesia bisa mengandung dua arti, satu berarti kata sifat dan
yang lain berarti kata benda, sedangkan Kalor sudah pasti kata benda.
Definisi sederhana menyatakan Perpindahan Kalor adalah ilmu yang
mempelajari perpindahan kalor dari satu system ke system lain dengan
berbagai aspek yang menjadi implikasinya (Koestoer, 2008).
Perpindahan
kalor atau heat transfer ialah ilmu yang mempelajari perpindahan energi
yang terjadi karena adanya perbedaan suhu antara benda atau matrial.
Dasar termodinamika telah kita ketahui bahwa energi yang pindah itu
dinamakan kalor atau panas (heat) (Holman, 2006).
Secara
alami, panas selalu mengalir dari benda bersuhu tinggi kebenda yang
bersuhu lebih rendah, tetapi tidak perlu dari benda berenergi termis
banyak kebenda berenergi termis lebih sedikit. Kalor adalah suatu bentuk
energi yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan benda tersebut
berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor berbeda dengan suhu, karena
suhu adalah ukuran dalam satuan derajat panas. Kalor merupakan suatu
kuantitas atau jumlah panas baik yang diserap maupun dilepaskan oleh
suatu benda. Dari sisi sejarah kalor merupakan asal kata caloric
ditemukan oleh ahli kimia perancis yang bernama Antonnie laurent
lavoiser (1743 – 1794). Kalor memiliki satuan Kalori (kal) dan
Kilokalori (Kkal). 1 Kal sama dengan jumlah panas yang dibutuhkan untuk
memanaskan 1 gram air naik 1 derajat celcius.
Teori Kalor Dasar:
1. Kalor yang diterima = kalor yang dilepas : Azas Black
- Penemu adalah Joseph Black (1720 – 1799) dari Inggris.
2. Kalor dapat terjadi akibat adanya suatu gesekan
- Penemunya adalah Benyamin Thompson (1753 – 1814) dari Amerika Serikat
3. Kalor adalah salah satu bentuk energi
3. Kalor adalah salah satu bentuk energi
- Ditemukan oleh Robert Mayer (1814 – 1878)
4. Kesetaraan antara satuan kalor dan satuan energi disebut kalor mekanik.
- Digagas oleh James Prescott (1818 – 1889)
- Digagas oleh James Prescott (1818 – 1889)
Kalor
adalah energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke
benda yang suhunya lebih rendah ketika kedua benda bersentuhan. Suhu
adalah ukuran rata -rata energi kinetik partikel dalam suatu benda.
Kalor yang diberikan dalam sebuah benda dapat digunakan untuk 2 cara,
yaitu untuk merubah wujud benda atau untuk menaikkan suhu benda itu.
Besar kalor yang diberikan pada sebuah benda yang digunakan untuk
menaikkan suhu tergantung pada :
· massa benda
· kalor jenis benda
· perbedaan suhu kedua benda
Secara matematis persamaan dapat ditulis dengan :
Q = m. c. Δt
Sedangkan
bila kalor yang diberikan digunakan untuk merubah wujud zat/benda, maka
kalor yang diberikan tergantung pada massa benda saja, sesuai dengan
per samaan :
Q = m. L
Setiap
benda pada umumnya mempunyai 3 bentuk/fase, yaitu padat, cair dan gas.
Perubahan wujud yang terjadi pad ketiga bentuk benda itu adalah :
membeku, melebur, mencair, mengembun, menyublim, deposisi dan menguap
seperti gambar di bawah ini.
Jika
sebuah benda dipanaskan/diberikan kalor, maka partikel -partikel dalam
benda itu akan bergetar lebih kuat sehingga saling menjauh. Sehingga
ukuran benda akan menjadi lebih besar. Kita katakan bahwa benda itu
memuai. Pemuaian dapat terjadi baik pada benda padat, cair maupun gas.
a) Pemuaian Panjang
Pada
pemuaian panjang dianggap bahwa benda mempunyai luas penampang yang
kecil, sehingga ketika dipanaskan hanya memuai pada arah panjangnya
saja. Besarnya pertambahan panjang sebuah benda yang dipanaskan adalah
berbanding lurus dengan :
· panjang mula-mula benda
· kenaikan suhu
Secara matematis dituliskan :
ΔL = L.t
Sedangkan panjang benda setelah dipanaskan adalah :
Lt = Lo + ΔL
b) Pemuaian Luas
Pada pemuaian luas, pemuaian terjadi pada arah melebar pada sisi panjang dan lebar
benda. Analog dengan pemuaian panjang, pada pemuaian luas berlaku persamaan :
At = Ao + A
c) Pemuaian Volume
Pemuaian volume biasanya terjadi pada zat cair dan gas. Pemuaian ini terjadi pada
arah memanjang, melebar dan meninggi. Analog dengan pemuaian panjang, persamaan pada pemuaian volume adalah :
Vt = Vo + V
Perpindahan kalor dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu :
1. Konduksi
Adalah
proses perpindahan kalor yang terjadi tanpa disertai dengan perpin
dahan partikel-partikel dalam zat itu, contoh : zat padat (logam) yang
dipanaskan. Berdasarkan kemampuan kemudahannya menghantarkan kalor, zat
dapat dibagi menjadi : konduktor yang mudah dalam menghantarkan kalor
dan isolator yang lebih
sulit dalam menghan tarkan kalor. Contoh konduktor adalah aluminium, logam besi,
dsb, sedangkan contoh isolator adalah plastik, kayu, kain, dll.
Besar kalor yang mengalir per satuan waktu pada proses konduksi ini tergantung pada :
· Berbanding lurus deng an luas penampang batang
· Berbanding lurus dengan selisih suhu kedua ujung batang, dan
· Berbanding terbalik dengan panjang batang
2. Konveksi
Adalah
proses perpindahan kalor yang terjadi yang disertai dengan
perpindahanpergerakan fluida itu sendiri. Ada 2 jenis konveksi, yaitu
konveksi alamiah dan konveksi paksa. Pada konveksi alamiah pergerakan
fluida terjadi karena perbedaan massa jenis, sedangkan pada konveksi
paksa terjadinya pergerakan fluida karena ada paksaan dari luar. Contoh
konveksi alamiah : nyala lilin akan menimbulkan konveksi udara
disekitarnya, air yang dipanaskan dalam panci, terjadinya angin laut dan
angin darat, dsb. Contoh konveksi paksa : sistim pendingin mobil,
pengering rambut, kipas angin, dsb.
Besar
laju kalor ketika sebuah benda panas memindahkan kalor ke fluida di
sekitarnya adalah berbanding lurus dengan luas permukaan benda yang
bersentuhan dengan fluida dan perbedaan suhu antara benda dengan fluida.
3. Radiasi
Adalah perpindahan kalor dala m bentuk gelombang elektromagnetik, contoh : cahaya
matahari, gelombang radio, gelombang TV, dsb.
Berdasarkan
hasil eksperimen besarnya laju kalor radiasi tergantung pada : luas
permukaan benda dan suhu mutlak benda seperti dinyatakan dalam hukum
Stefan- Boltzman berikut ini : “Energi yang dipancarkan oleh suatu
permukaan benda hitam dalam bentuk radiasi kalor tiap satuan waktu
sebanding dengan luas permukaan benda (A) dan sebanding dengan pangkat
empat suhu mutlak permukaan benda itu”.
Pemuaian
adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu
atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor.
Pemuaian panjang adalah
bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian
panjang suatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu panjang awal
benda, koefisien muai panjang dan besar perubahan suhu. Koefisien muai
panjang suatu benda sendiri dipengaruhi oleh jenis benda atau jenis
bahan.
C. Kalor jenis
Perbandingan
banyaknya tenaga kalor (ΔQ) yang dibekalkan kepada sebuah benda untuk
menaikkan temperaturnya sebanyak ΔT dinamakan kapasitas kalor (C) dari
benda tersebut yakni: Kapasitas kalor per satuan massa sebuah benda yang
dinamakan kalor jenis (c) adalah ciri (karakteristik) dari bahan yang
membentuk benda tersebut: Kalor jenis adalah jumlah energi yang
dipindahkan dari suatu benda atau tubuh ke benda lain akibat dari suatu
perbedaan suhu diantara benda atau tubuh tersebut (Martin, 2010)
Kalor
dinyatakan dalam satuan energi joule (J) menurut satuan SI. Kalor
umunya dinyatakan dalam satuan kalori (kkal), yaitu satu kalori adalah
jumlah kalor yang diperlukan untuk meningkatkan suhu 1 gram air sebanyak
1 derajat celcius pada suhu kamar (293 K) (Metana, 2010).
Kalor
yang dipindahkan dari atau ke sistem diukur di dalam alat yang
dinamakan kalorimeter, yang terdiri dari sebuah wadah cuplikan kecil
yang dibenamkan dalam sebuah bejana air yang besar. Bejana luar itu
disekat dengan
baik
sekali di sebelah luar untuk menghalangi lubang kamar mencapai air,
sedangkan wadah di dalam dibuat dari tembaga atau suatu bahan penghantar
kalor yang lain untuk mengizinkan kalor acara mudah dipertukarkan
antara wadah itu dan air (Cromer, 2001).
Hukum
Hess, kalor reaksi suatu reaksi kimia dapat ditentukan berdasarkan data
perubahan entalpi pembentukan standar, energi ikatan dan secara
eksperimen. Proses dalam kalorimeter berlangsung secara adiabatik, yaitu
tidak ada energi yang lepas atau masuk dari luar ke dalam kalorimeter
(Petrucci,2004).
Panas
jenis air jauh lebih besar dari pada panas jenis zat lain. Sebagai
contoh, panas jenis air sepuluh kali lebih besar dari pada panas jenis
aluminium. Karena kapasitas panasnya yang sangat besar, air adalah bahan
yang baik sekali untuk menyimpan energi termis, seperti misalnya dalam
sistem pemanasan solar/matahari. Air juga merupakan pendingin yang baik.
Air dalam jumlah banyak, seperti danau atau lautan, cenderung membuat
variasi temperatur tidak berlebihan didekatnya karena air dapat menyerap
atau melepas energi termis dalam jumlah yang besar sementara mengalami
perubahan tenperatur sangat kecil. Karena panas jenis air praktis
konstan meliputi jangkauan temperatur yang lebar, panas jenis sebuah
benda dengan mudah dapat diukur dengan memanaskan benda sampai suatu
temperatur tertentu yang mudah diukur, dengan menempatkanya dalam bejana
air yang massa dan temperaturnya diketahui, dan dengan mengukur
temperatur kesetimbangan akhir. Jika seluruh sistem terisolasi dari
sekitarnya maka panas yang keluar dari benda sama dengan panas yang
masuk ke ai dan wadahnya. Prosedur ini dinamakan kalorimetri, dan wadah
air yang terisolasi dinamakan kalorimeter (Tipler, 2004).
Tidak
ada usaha dikerjakan oleh sistem atau lingkungan. Sebagai akibatnya
perubahan suhu lingkungan (air) hanyalah karena kalor yang dipertukarkan
antara air dan sistem. Perubahan suhu ini diukur dengan sebuah
termometer, dan kalor yang dipertukarkan dihitung dari massa dan kalor
jenis air yang diketahui. Dari kekekalan tenaga, kalor yang diperoleh
oleh sistem adalah harga negatif dari kalor yang hilang dari lingkungan
dan sebaliknya. Dengan demikian kalorimeter mengukur kalor yang
dipertukarkan oleh sistem dibawah syarat-syarat tertentu (Cromer, 2001).
III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. Tempat dan WaktuPraktikum Satuan operasi II ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya. Pada Hari Kamis tanggal 24 November 2011 Pukul 10.00 – 11.30 WIB.
B. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah : 1) Beaker Glass, 2). Hot plate 3). Neraca timbangan, 4). Termometer. Sedangkan bahan yang digunakan adalah : 1) Aquades, 2) batu es,
C. Cara kerja
Cara kerja praktikum pengenalan alat ini adalah :
· Dididihkan
1. 0,25 kg air dimasukkan kedalam beaker glass.
2. Suhu awalnya diukur dengan menggunakan termometer
3. Air dididihkan diatas hotplate
4. Suhu akhirnya diukur denga menggunakan termometer
· Dicairkan
1. 500 ml air dimasukkan kedalam beaker glass
2. Batu es ditimbang menggunakan timbangan
3. Suhu batu es diukur menggunakan termometer
4. Batu es dimasukkan kedalam beaker glass yang telah diisi air
5. Suhu akhirnya diukur menggunakan termometer.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HasilDari Praktikum Pengenalan Alat yang telah dilakukan, didapatkan hasil sabagai berikut :
Tabel 1
Perlakuan |
M (Kg) |
∆ t (oC) |
C(J/kg oC |
Q (J) |
Dididihkan |
0,25 |
64 |
4200 |
67200 |
Dicairkan |
0,38 |
13,4 |
2090 |
10642,28 |
Suhu
merupakan rata – rata energi kinetik yang digunakan untuk menyatakan
derajat panas suatu benda. Kalor adalah energi panas yang dimiliki oleh
suatu benda yang mengalir dari suhu tinggi ke suhu yang lebih rendah.
Kalor jenis adalah energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu sebesar 1o dari 1 g bahan.
Titik
didih suatu zat adalah suhu yang tekanan uap jenuhnya sama dengan
tekanan di atas permukaan zat cair. Titik Didih suatu zat cair
dipengaruhi oleh tekanan udara, artinya makin besar tekanan udara makin
besar pula titik didih zat cair tersebut. Pada tekanan dan temperatur
udara standar(76 cmHg, 25ºC) titik didih air sebesar 100ºC.
Menguap
adalah peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi gas. Pada saat
menguap, benda memerlukan kalor. Pada saat menguap partikel-partikel
yang ada di permukaan zat cair,meninggalkan zat cair tersebut, untuk
dapat terjadi maka diperlukan energi panas yang cukup besar. Contoh
dalam kehidupan sehari-hari adalah saat menjemur pakaian kita memerlukan
panas matahari untuk mempercepat penguapan air
Mengembun
merupakan peristiwa penggabungan kembali partikel-partikel zat yang
berada dalam wujud gas menjadi zat cair. Pada saat terjadi pengembunan
terjadi pelepasan kalor sehingga suhu benda akan turun. Contoh peristiwa
pengembunan adalah peristiwa terjadinya embun di pagi hari.
Melebur
adalah peristiwa perubahan dari benda padat ke cair. Untuk dapat
berubah wujud dari padat ke cair, zat padat memerlukan panas. Panas yang
dibutuhkan untuk meleburkan zat sebanding dengan massa zat dan
bergantung pada jenis zat, semakin besar massa zat maka semakin besar
pula panas yang dibutuhkan. Contoh melebur adalah es menjadi air apabila
kita letakkan di atas meja. Untuk meleburkan es yang lebih besar
membutuhkan panas yang lebih besar, dibandingkan meleburkan es yang
kecil.
Membeku
adalah perubahan wujud dari cair ke padat. Proses membeku benda
melepaskan panas. Pada saat membeku suhu benda tetap. Kalor yang
dilepaskan tidak untuk menurunkan suhu zat. Panas itu dilepaskan untuk
mengurangi kecepatan gerak zat cair agar berubah wujud menjadi zat
padat. Contoh membeku adalah air yang berbentuk cair akan menjadi es
yang berbentuk padat, atau lilin yang terbakar akan mencair dan kembali
membeku.
Menyublim
adalah perubahan dari bentuk padat ke bentuk gas, atau dari gas ke
padat. Pada proses perubahan dari padat ke gas benda memerlukan panas,
dan dari gas ke padat benda akan melepaskan panas. Contoh peristiwa
menyublim dalam kehidupan sehari-hari adalah kapur barus atau kamper
yang lama-kelamaan akan mengecil dan habis apabila kita masukkan ke
dalam lemari pakaian kita, hal itu terjadi karena kamper atau kapur
barus menerima panas dari lingkungan (baju).
Secara umum apabila benda menerima panas suhu benda akan naik dan sebaliknya apabila melepaskan panas suhu benda akan turun
Pemuaian
adalah bertambahnya ukuran benda baik panjang, luas, atau
volume.Pemuaian yang terjadi dapat merugikan dan menguntungkan bagi
manusia.
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu suatu benda atau ruangan. Termometer air raksa dalam gelas adalah termometer yang dibuat dari air raksa yang ditempatkan pada suatu tabung kaca. Tanda yang dikalibrasi pada tabung membuat temperatur dapat dibaca sesuai panjang air raksa di dalam gelas, bervariasi sesuai suhu.
Untuk meningkatkan ketelitian, biasanya ada bohlam air raksa pada ujung
termometer yang berisi sebagian besar air raksa; pemuaian dan
penyempitan volume air raksa kemudian dilanjutkan ke bagian tabung yang
lebih sempit. Ruangan di antara air raksa dapat diisi atau dibiarkan
kosong.Sebagai pengganti air raksa, beberapa termometer keluarga
mengandung alkohol dengan tambahan pewarna merah. Termometer ini lebih
aman dan mudah untuk dibaca.
Termometer Infra Merah menawarkan kemampuan untuk mendeteksi temperatur secara optik
– selama objek diamati, radiasi energi sinar infra merah diukur, dan
disajikan sebagai suhu. Mereka menawarkan metode pengukuran suhu yang
cepat dan akurat dengan objek dari kejauhan dan tanpa disentuh – situasi
ideal dimana objek bergerak cepat, jauh letaknya, sangat panas, berada
di lingkungan yang bahaya, dan/atau adanya kebutuhan menghindari
kontaminasi objek seperti makanan, alat medis, obat-obatan.
V. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah kita lakukan, dapat disimpulkan bahwa :1. Suhu merupakan rata – rata energi kinetik yang digunakan untuk menyatakan derajat panas suatu benda.
2. Kalor adalah energi panas yang dimiliki oleh suatu benda yang mengalir dari suhu tinggi ke suhu yang lebih rendah.
3. Kalor jenis adalah energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu sebesar 1o dari 1 g bahan .
4. Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu
5. Satuan suhu yang sesuai dengan SI adalah oC oR oF oK.
6. Fase perubahan yang terjadi pada suatu zat antara lain membeku, menguap, mencair, menyublim, melebur, dan mengembun.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar.2010. Fisika Universitas Mekanika Panas Bunyi . Titrimetra Mandiri. JakartaCromer.2001.pemanasan benda. Cipta karya. Bandung.
Edukasi.2011.(online).(http:edukasi.net/indeks.of.php/jar/materi%20pokok/view&id,
diakses pada tanggal 28 november
2011)
Holman.2006.penerapan ilmu fisika. Tiga serangkai. Jakarta.
Kangenan, M.2010.Fisika untuk SMU.Erlangga. Jakarta.
Koestoer.2008. Fisika untuk Smu Kelas 1. Gravindo. Media Pratama. Jakarta.
Metana.2010.fisika disekitar kita. Diva press. jakarta
Petrucci.2004. Seri Fisika Dasar Mekanika. Salemba Teknika. Jakarta.
Purnomo.2008. Fisika Universitas. Erlangga. Jakarta
Tipler.2004.Suhu dan Kalor.PT Gramedia Pustaka Utama.Jakarta.
.
Komentar
Posting Komentar